![]() |
Sumber: google.com |
Zoom Video Communications Inc
kabarnya digugat oleh salah satu pemegang sahamnya pada Selasa kemarin, yang
menuduh bahwa Aplikasi konferensi Video tersebut dituding melebih-lebihkan
standar Privasi dan gagal menunjukkan bahwa layanannya memiliki sistem enkripsi
end-to-end.
Michael Drieu selaku salah satu
pemegang saham Zoom mengatakan di Pengadilan bahwa serangkaian laporan media
baru-baru ini yang menyoroti kelemahan Privasi dalam Aplikasi Zoom telah
menyebabkan saham perusahaan anjlok, walaupun di awal tahun sempat mengalami
peningkatan.
Saham perusahaan ditutup turun
sekitar 7,5 persen pada 113,75 dolar Amerika, pada saat Drieu melayangkan
tuntutan ke Pengadilan, perusahaan kabarnya telah kehilangan hampir sepertiga
dari nilai pasar mereka sejak menyentuh rekor tertinggi pada akhir Maret.
Chief Executive Officer Zoom, Eric
Yuan pekan lalu mengajukan permintaan maaf kepada Pengguna, mengatakan
perusahaan itu telah gagal memenuhi harapan Privasi dan keamanan komunitas, dan
sedang mengambil berbagai langkah untuk memperbaiki masalah tersebut.
Zoom telah berusaha mengatasi masalah
keamanan, seiring dengan terdaftarnya jutaan Pengguna baru dari seluruh dunia
karena banyak perusahaan yang menerapkan bekerja dari rumah setelah adanya
pemberlakuan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Namun, perusahaan menghadapi serangan
dari para Pengguna yang khawatir tentang kurangnya enkripsi sesi rapat yang
disebut sebagai zoombombing, di mana para Pengguna yang tidak memiliki akun
resmi Zoom tetap bisa ikut rapat.
Sebelumnya, perusahaan roket Elon
Musk, SpaceX baru-baru ini melarang karyawannya menggunakan Zoom, dengan alasan
masalah Privasi dan keamanan yang signifikan.
Hal itu juga diterapkan kabinet yang
Taiwan mengatakan kepada lembaga pemerintah untuk berhenti menggunakan Aplikasi
tersebut, namun Zoom belum menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan
komentar.
Sumber: akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar