![]() |
Sumber: google.com |
Pemerintahan Taiwan mengatakan kepada seluruh lembaga Pemerintah untuk berhenti menggunakan Aplikasi konferensi ZoomVideo Communications Inc, kabar buruk terbaru bagi perusahaan video conference tersebut ditengah upayanya dalam memerangi kritik terhadap Platform yang diduga melanggar Privasi dan keamanan penggunanya.
Padahal pengguna harian Zoom dilaporkan melejit menjadi lebih dari 200 juta pada bulan Maret ini, pasca
beberapa negara menerapkan lockdown sebagai upaya menekan penyebaran virus
corona.
Pengguna harian Zoom kini mayoritas
merupakan karyawan yang diminta untuk bekerja dari rumah dan organisasi Sekolah
yang beralih ke penerapan belajar kelas online menggunakan Aplikasi gratis
milik perusahaan.
Namun, belakangan ini perusahaan
tengah menghadapi serangan balik dari pengguna yang khawatir tentang kurangnya
enkripsi saat menggunakan Aplikasi atau yang biasa disebut
"zoombombing", di mana para peserta rapat yang tidak memiliki akun
Zoom dapat mengikuti kegiatan rapat.
Kini, dengan adanya kekhawatiran
tersebut jika lembaga Pemerintah Taiwan harus mengadakan konferensi video,
mereka tidak boleh menggunakan Platform yang memiliki masalah keamanan, seperti
Zoom, hal itu di sampaikan oleh Kabinet Taiwan dalam sebuah pernyataannya.
Lebih lanjut, Kementerian Pendidikan
negara Taiwan kemudian mengatakan untuk melarang penggunaan Zoom sebagai
alternatif bersekolah, tapi perusahaan belum menanggapi permintaan terkait hal
itu.
Taiwan akan menjadi Pemerintah
pertama yang secara resmi menyarankan untuk tidak menggunakan Zoom, meskipun
beberapa Sekolah di AS sedang mempertimbangkan untuk membatasi penggunaannya
setelah peringatan FBI bulan lalu.
Chief Executive Officer Zoom, Eric
Yuan pekan lalu meminta maaf kepada pengguna, dan mengatakan bahwa perusahaan
telah salah langkah dari segala penerapan terkait Privasi dan keamanan
masyarakat, serta akan bertanggung jawab untuk memperbaiki masalah tersebut.
Dalam hal ini, Zoom bersaing dengan
Tim milik Microsoft, Cisco Webex dan Google Hangouts. Kabinet Taiwan
mengatakan, Aplikasi konferensi buatan dalam negeri lebih dianjurkan, tetapi
jika diperlukan produk dari Google dan Microsoft akan dapat dipertimbangkan
Sumber: akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar