![]() |
Sumber: google.com |
Facebook, kemarin, menyatakan diri
sebagai bagian dari Heat Map Project untuk penelitian COVID-19. Facebook yang
bekerjasama dengan Universitas Carnegie Mellon akan mulai menyelidiki kesehatan
beberapa sample dan kasus di Amerika.
Raksasa media sosial yang dikomandoi
Mark Zuckerberg itu akan menampilkan tautan di bagian atas berita untuk memandu
mereka pengguna ke laman Survei. Dengan Survei tersebut, peneliti dapat
memperkirakan area mana yang membutuhkan sumber daya medis. Jika metode ini
berhasil dan berdampak besar, tim Facebook juga akan memberikan hasil Survei
ini kepada pengguna di negara lain.
Google, sebagai pesaing Facebook di
bidang periklanan mobile, bulan lalu juga sudah mulai melakukan Survei untuk
proyek yang dilakukan oleh Universitas Carnegie Mellon melalui aplikasi Survei
pemenang penghargaan (Opinion Rewards). Survei ini memberi benefit bagi
pengguna untuk mendapatkan poin di toko aplikasi (Play Store).
Untuk Survei ini Facebook memberi
jaminan, baik Facebook maupun para peneliti di Universitas Carnegie Mellon
tidak akan membagikan Data Survei pribadi pengguna kepada siapapun.
Singkatnya, Facebook menjamin tidak
akan terjadi kebocoran Data pengguna seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Perusahaan juga mengatakan akan mulai
mengorganisir Data baru, termasuk Data lokasi, dan memberikannya kepada ahli
epidemiologi melalui program Peta Pencegahan Penyakitnya. Data baru tersebut
saat ini sudah digunakan di 40 negara.
Para peneliti menggunakan Data ini
untuk memberi advice kepada pejabat di negara-negara terkait, serta beberapa
kota dan negara bagian di Amerika Serikat dalam memerangi COVID-19.
Sumber: akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar