![]() |
Sumber: google.com |
Otoritas kesehatan Masyarakat Jerman meluncurkan Aplikasi Smartwatch dengan menjalin kolaborasi dengan startup
teknologi kesehatan Thryve untuk membantu memantau penyebaran COVID-19 dan
menganalisis langkah-langkah untuk menangani pandemi virus corona.
Aplikasi Corona-Datenspende
https://corona-datenspende.de (Corona Data Donation) beroperasi mengumpulkan
berbagai tanda mengenai gejala dari sukarelawan yang menggunakan Smartwatch
atau pelacak kebugaran, termasuk denyut nadi, suhu tubuh dan cara tidur untuk
menganalisis apakah penggunanya memiliki gejala dari penyakit seperti flu.
Nantinya, hasil dari pelacakan
tersebut akan ditampilkan dalam peta online interaktif yang memungkinkan
Pengguna dapat input data lainnya, bagi otoritas kesehatan dan Masyarakat umum
untuk menilai prevalensi infeksi.
"Jika sampel cukup besar untuk
menangkap cukup banyak pasien yang bergejala, itu akan membantu kita untuk
menarik kesimpulan tentang bagaimana infeksi menyebar dan apakah tindakan
penahanan bekerja," kata Lothar Wieler, kepala Robert Koch Institute yang
mengoordinasikan tanggapan virus corona di Jerman.
Jerman memiliki korban kasus COVID-19
tertinggi keempat setelah Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia hampir 100.000
dengan angka kematian yang turun ke 1.600 orang, angka yang relatif rendah
berkat pengujian awal dan luas.
Pihak berwenang Jerman lebih berhati-hati
dibanding beberapa negara Asia dalam menggunakan teknologi digital untuk
memerangi virus corona, karena dikendalikan oleh undang-undang privasi data
Eropa yang ketat dan memperhatikan skeptisisme publik.
Aplikasi Corona Data Donation besutan
Jerman ini tersedia untuk diunduh di Google Play Store dan Apple App Store,
secara gratis dan data akan diproses secara anonim. Untuk mendaftar, Pengguna
harus memasukkan kode pos, usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan.
Data yang dibagikan oleh perangkat
yang terhubung tersebut akan dipantau secara terus-menerus, dengan pembacaan
seperti tingkat suhu tubuh dan jangka waktu tidur yang mengindikasikan apakah
seseorang mungkin telah terpapar COVID-19.
Sumber: akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar