Rabu, 03 April 2019

Fitri Tropica: Mending Humoris Kalau Cantik Ga Ada Yang Peduli

Sumber: Google

Presenter sekaligus komedian Fitri Tropica memang selalu aktif di media sosial. Ia selalu membuat konten-konten lucu di Instagram.

Wanita yang biasa disapa Fitrop mengatakan jika tak menghibur orang dalam sehari, ia tak akan pernah dikenal orang. Pun kalau mau berlagak selalu anggun, katanya orang tidak akan ada yang peduli padanya.

"Karena kalau cantik-cantikan gak ada yang peduli," ujar Fitri saat ditemui kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu, (3/4).

"Sebenernya sih karena dulu kan suka ngetweet cuma sekarang Instagram ya pindah stories. Instagram kan bisa bereaksi pakai video gambar apa- apa," tuturnya.

Berbagi konten lucu di Instagram baginya menyenangkan.

Ia senang karena kerap mendapat masukan dari banyak orang melalui Direct Massage (DM).Ia merasa hampa jika tidak ada pesan masuk di DM.

"Oh iya. Gemes lihat (pesan) DM Instagram. Tapi kalau gak ada mereka hidup, aku sepi dan hampa," tutupnya.




Sumber: akurat.co

Waspada! Gunung Agung Bali Kembali Meletus

Sumber: Google
Gunung Agung, Bali dikabarkan kembali meletus pada Kamis (4/4/2019), pukul 01:31 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sudah mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncaknya (5.142 meter di atas permukaan laut), kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Made Rentin.

Ia menjelaskan kolom abu teramati kini berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi sekitar 3 menit 37 detik.

Kejadian erupsi gunung tertinggi di Bali yang berada di Kabupaten Karangasem itu mengeluarkan suara gemuruh di Pos Pemantauan Gunungapi di Rendang, Karangasem.

Selain itu, Rentin menyebutkan, dari laporan petugas BPBD, di seputaran Pura Kiduling Kreteg terpapar hujan abu tipis.

Namun petugas BPBD Kabupaten Karangasem saat ini masih melakukan pemantauan di seputaran Pura Besakih dan membagikan masker bagi masyarakat yang melakukan persembahyangan serangkaian "Ida Betara Turun Kabeh" di pura tersebut.

Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga) yang merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung beserta para pengunjung (wisatawan dan pendaki) tidak berada atau melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang terbaru, katanya.

Rekomendasi berikutnya, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan.

Material erupsi yang masih berada di area puncak, bisa terbawa ke area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, tambahnya.



Sumber: akurat.co

Ternyata, Amanda Rawless Pernah Dibully Karena Kulit Kusam

Sumber: Google

Tindakan bullying memang sering terjadi dikalangan pelajar di kalangan sekolah kerap kali terjadi. Hal ini pun pernah dialami Amanda Rawless ketika masih duduk di bangku sekolah.

Aktris 18 tahun itu mengatakan dirinya sempat dibully lantaran postur tubuh kecil dan kulit agak hitam kusam.

"Mungkin dulu aku kecil terus kulit aku agak item pendek gitu-gitu lah. dan orang-orang langsung nge-judge," ungkap Amanda usai screening film Sunyi ditemui di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Namun ternyata tindakan bullying itu tak berhenti sampai di sekolah saja, bahkan hingga kini pun ia juga tak jarang sekali menerima judgement mengenai dirinya, namun kali ini melalui media sosial.

"Tapi bukan cuma di sekolahan sih, until now bullying pun masih ada dari sosial media. Mungkin para haters suka komen-komen negatif itu juga masih sering aku dapetin sih," sambungnya.

Menurut Amanda, hal-hal seperti itu tidak sepatutnya disampaikan karena akan menyinggung perasaan orang tersebut.

Namun meski begitu, Amanda mengaku tidak ikut terbawa perasaan ketika ada warganet yang berkomentar negatif terhadap dirinya.

Hanya saja, dalam beberapa momen, komentar tersebut dapat mengganggu moodnya.

"Kebetulan sih aku bukan orang yang baperan ya sama haters, tapi ada waktu yang aku kepikiran. Misalnya aku lagi drop atau capek itu tuh kaya bikin mood agak down aja," tandasnya.




Sumber: akurat.co

Satgas Yonif PR 328 Gelar Anjangsana Untuk Cegah Perselisihan

Sumber: akurat.co
Untuk menghindari terjadinya konflik antar Kampung Yetti dan Kampung Kibay pada beberapa hari yang lalu, personel Pos Kaliasin Satgas 328/DGH yang dipimpin Sertu Hariyono kini rutin melakukan Anjangsana kepada tokoh masyarakat Kibay di Distrik Arso Timur.

Demikian yang dikatakan Dansatgas Yonif PR 328 Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari dalam keterangan yang ditulisnya di Skouw, Papua. Rabu (3/4/2019).

Dijelaskan Erwin, konflik antar kampung maupun antar individu kerap terjadi di wilayah perbatasan, baik karena adanya salah paham ataupun adanya pertikaian yang menyebabkan timbulnya pergesekan masyarakat.

Beberapa hari lalu sudah terjadi perselisihan yang disebabkan kesalahpahaman antar pemuda Kampung Yetti dan pemuda Kampung Kibay, dimana pemuda Kampung Yetti mencurigai pemuda Kampung Kibay membawa barang terlarang.

“Merasa tidak terima akan tuduhan tersebut, antar kedua kampung sempat terjadi perselisihan,” terang Erwin.

Menanggapi hal tersebut, sambung Erwin, agar tidak berdampak luas, personel Pos Satgas melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan mengunjungi para tokoh masyarakat Kampung Kibay.

“Diantaranya Kepala Kampung Kibay Charles Numbun, Ketua RT Bapak Daniel Kuntui, Tokoh Adat Kampung Kibay Antonius Putui dan Kepala Suku Kampung Kibay Silvester Boream,” ucapnya

Anjangsana yang sudah dilakukan personel Pos Kaliasin dengan melaksanakan Komsos tersebut, bertujuan agar tidak terjadi lagi perselisihan  antar Kampung dapat diselesaikan secara baik-baik dan damai.

“Sudah dikumpulkan para pemuda bersama dengan para tokoh masyarakat dan sudah disepakati untuk kedepan tidak boleh lagi terjadi keributan karena semua kampung yang ada di Kabupaten Keerom masih satu saudara dan satu suku,” ujar Erwin.

Charles selaku Kepala Kampung pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Personel Satgas yang bertugas untuk terus menciptakan kenyamanan dan meredam masalah yang timbul akibat perselisihan antar kampung.

“Saya berharap apabila timbul suatu masalah kembali antar kedua kampung, personel Satgas sebagai mediator untuk meredam masalah yang timbul nantinya,” tandasnya.



Sumber: akurat.co

Benarkah Febby Rastanty Hijrah? Karena Bintangi Film Bumi itu Bulat

Sumber: Google

Artis Febby Rastanty mendapat respon yang baik dari banyak orang dengan mendorong dirinya agar segera berhijab. Hal itu lantaran karakternya sebagai Aisyah di sebuah film terbarunya berjudul Bumi Itu Bulat.

Dalam karakter tersebut mengharuskannya untuk berhijab pasca hijrah.

"Banyak sih, maksudnya nggak cuma dapat karakter yang seperti ini, sebelumnya juga aku sempat dapat karakter yang emang berjilbab," ucap Febby Rastanty di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).

Tidak hanya di film tersebut, ternyata dari film-film yang sebelumnya pun banyak fans yang menginginkan dirinya untuk tampil berhijab.

"Tapi banyak juga yang mendorong agar aku berjilbab sehari-hari dan aku cuma bisa bilang terima kasih," jelasnya.

Selain Febby Rastanty, film Bumi Itu Bulat dibintangi turut Rania Putrisari, Tissa Biani, Mathias Muchus, Aldy Rialdy, Qausar Harta, Kenny Austin, Christine Hakim, Ria Irawan, Arie Kriting.

Film drama 'Bumi itu Bulat' digagas GP Ansor bersama Robert Ronny, Christine Hakim, dan Arie Kriting dengan mengangkat tema dari beragam masalah intoleransi yang rencananya akan dirilis 11 April 2019 mendatang.




Sumber: akurat.co

Senin, 01 April 2019

Dua Nelayan Meninggal Akibat Kompresor Kapal Meledak

Sumber: Google
Dua orang nelayan dikabarkan meninggal dunia dan yang lainnya mengalami luka-luka setelah tabung kompresor yang digunakan untuk menyelam mencari ikan meledak.

"Kompresornya meledak sehingga mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 1 orang luka ringan," kata Panglima Laot Aceh Besar Baharuddin, Senin (1/4/2019).

Baharuddin mengatakan, selain melukai para nelayan asal Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, itu. Ledakan yang disebabkan oleh kompresor juga membuat perahu yang mereka tumpangi mengalami rusak parah hingga tenggelam.

Insiden kecelakaan laut ini terjadi pada Sabtu (30/3/2019), lalu, ketika Defrizal (25), Syahrul (45), Fitriadi (40), dan Yasmadi (40), melakukan pencarian ikan dengan cara menyelam dengan menggunakan alat selam berupa kompresor.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di kawasan perairan Pulau Rusa dan Pulau Preleng, Kabupaten Aceh Besar, dan langsung melakukan penyelaman.

Usai menyelam, para kembali nelayan naik ke permukaan serta ke atas boat dan tiba-tiba kompresor yang mereka digunakan itu pun meledak.

Baharuddin mengatakan, para korban yang mengalami luka lalu diselamatkan oleh nelayan setempat dan dievakuasi ke darat tepatnya Gampong Utamong Kecamatan Lhoong.

Akibat kejadian itu, nyawa Defrizal dan Syahrul tidak dapat diselamatkan, sehingga langsung dibawa pulang ke pihak keluarga untuk dikebumikan. Sementara Fitriadi dirujuk Rumah Sakit Harapan Bunda, sedangkan Yasmadi dirujuk ke Puskesmas Lhoong.



Sumber: akurat.co

Alhamdulillah, Kini Selat Sunda Sudah Aman Untuk Di Kunjungi

Sumber: akurat.co
Pasca bencana tsunami yang melanda Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang menjadi titik destinasi wisata Banten menjadi lumpuh tak beroperasi.

Tapi kini, Selat Sunda sudah bangkit kembali dan aman untuk dikunjungi wisatawan.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga menegaskan kalau kawasan Selat Sunda sudah aman untuk kembali dikunjungi wisatawan pasca-tsunami yang memporakporandakan kawasan ini.

"Atas nama masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Banten dan Lampung, dengan ini saya menyatakan kawasan Selat Sunda sudah aman dikunjungi,” kata Menpar di Tanjung Lesung, Banten, Senin, (1/4).

Penetapan status ini dinyatakan berdasarkan pengamatan intensif dari Badan Geologi Kementerian ESDM dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap aktivitas gunung api Anak Krakatau pasca tsunami Selat Sunda.

Menpar bilang, status gunung berubah level menjadi waspada.

"Tadinya, Gunung Anak Krakatau yang dinyatakan siaga berada di level tiga, kini sekarang statusnya sudah dinyatakan pada tanggal 25 Maret 2019, telah menjadi waspada dan berada di level dua. Dan, jarak status level siaga yang tadinya lima kilometer dari kawah gunung, kini berubah menjadi dua kilometer dari kawah gunung," tutur Arief.

Sementara, saat ini Selat Sunda masih dalam tahap pemulihan. Dan untuk mempromosikan kawasan tersebut kembali, Menpar mengatakan kalau ada beberapa program yang akan diselenggarakan di daerah Selat Sunda.

"Hal lainnya, dalam masa program pemulihan bahwa Selat Sunda aman, ada 49 kegikatan yang akan diselenggarakan. Terdiri dari 16 kegiatan tentang sumber daya manusia (SDM), lalu ada kegiatan pemasaran atau event ke destinasi dan program ini akan diselesaikan pada 22 Juni 2019," pungkas Menpar.

Dalam keterangannya, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa masyarakat harus tegas dan komitmen menata ulang lingkungan disekitar untuk mengurangi banjir.



Sumber: akurat.co

Bandung Terendam Banjir, Sutopo: Kini Bandung Jadi Rawan Banjir

Sumber: Google

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho telah mengunggah video daerah yang dilanda banjir. Musibah itu menimpa Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/4/2019).

Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan deras yang membuat tanggul menjadi jebol di belakang sekolah SD 224 di Kelurahan Binaharapan Kecamatan Arcamanik kota Bandung. tanggul jebol itu sudah mengakibatkan jalanan penuh dengan air dan sudah menjadi sungai deras yang berwarna cokelat.

Terlihat dalam video yang telah diunggahnya, tampak beberapa orang berbondong-bondong untuk menyelamatkan siswa sekolah yang masih berseragam ditengah hujan deras tersebut.

Aktivitas sekolah pun telah dihentikan dan para murid yang terjebak di sekolah terus dievakuasi oleh Tim SAR Kota Bandung.

Dalam video tersebut tampak murid-murid SD diamankan satu per satu menuju tempat aman. Menggunakan tali panjang dan saling membantu, beberapa murid pun dibantu keluar menerobos banjir yang deras.


Sementara itu masih ada apuluhan murid SD lainnya yang masih tertahan di lantai dua bangunan sekolah.






Sumber: akurat.co 

Di Dunia Versi Airbnb Inilah Penginapan Unik Terpopuler

Sumber: akurat.co

Salah satu tempat Penginapan paling sering dikunjungi di dunia ini adalah gubuk kayu kecil di dekat San Francisco, Amerika Serikat.

Penginapan yang berlokasi sekitar 80 mil arah selatan kota tersebut merupakan rumah dengan ukuran 100 meter persegi. Rumah itu berbentuk seperti gubuk. Tapi, itu sangatlah populer di kalangan  turis dan wisatawan lainnya.

AkuratTravel sudah melansir The Sun pada Senin, (1/4), rumah berbentuk jamur tersebut pertama masuk dalam daftar Airbnb pada 2009 lalu oleh pemiliknya, Kitty dan Michael. Itu menjadi salah Penginapan yang dioperasikan di luar kota San Francisco, AS

Sejak saat itu, Penginapan itu sudah mendapatkan lebih banyak review dari 1.300 tamu dan memberikan peringkat bintang lima dari kebersihan, nilai dan lokasi.

Penginapan itu pun sangat populer dan sudah penuh dipesan hingga Oktober mendatang. 

Penginapan unik. Thesun.co.uk
Penginapan itu hanya mampu menampung tiga tamu saja. Kamar tidurnya terdiri dari satu tempat tidur berukruan besar dan televisi ukuran 32 inchi.

Di kamar terdapat sebuah sofa yang dijadikan tempat tidur kedua. Kamar juga dilengkapi kulkas, tempat pembuat popcorn, mesin kopi, dan barbeque di dek. Mungkin itu juga yang membuat tempat tersebut sangat populer.

Uniknya, Penginapan itu terletak di tengah hutan. Jika kamu terserat, ada jalan setapak yang bisa menuntunmu kembali ke tempat tersebut.




Sumber: akurat.co

Rumah Hampir Dilahap Api, Hanya Karena Puntung Rokok

Sumber: akurat.co
Sebuah rumah di kawasan Jalan Kartini  4 dalam, RT 004/ RW 004, No. 24, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat hamper saja dilahap si jago merah pada Senin (1/4/2019).

Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Hardisiswan sudah mengatakan bahwa api berasal dari rumah milik Supardi.

"Rumah tinggal permanen ada 1 kartu keluarga 7 jiwa," kata dia Senin (1/4/2019).

Ia menjelaskan jika rumah itu terbakar karena ada salah seorang penghuni rumah yang diduga mengidap gangguan jiwa membuang puntung rokok ke atas kasur.

"Diperkirakan api berasal dari puntung rokok yang jatuh ke kasur yang berasal dari salah seorang seorang penghuni rumah yang stres," kata dia.

Supardi bersama warga yang lainnya melihat kalau adanya asap di lantai dua langsung melaporkan ke Pemadam Kebakaran dan menjinakkan api dengan alat seadanya.

"Sekarang sudah padam apinya," pungkas dia.


Sumber: akurat.co