![]() |
Sumber: google.com |
Pelabuhan Semarang, sebagai salah satu tempat vital jalur
perdagangan di Semarang, ternyata menyimpan
nilai sejarah yang masih belum banyak diketahui masyarakat.
Masyarakat lebih banyak mengetahui adanya sejarah di Semarang yang dihubungkan dengan keberadaan beberapa tempat saja, seperti Kota Lama,
Pecinan, Lawang Sewu, dan Kelenteng Sam Poo Kong.
Sejarawan sekaligus penulis buku Geger Pecinan, Daradjadi
Gondodiprodjo mengatakan, dari sejarah, beberapa tokoh pejuang yang diasingkan
oleh kolonial melewati pelabuhan Semarang.
Yang jelas, Pangeran Diponegoro, Pangeran Arya mangkunegara,
Raden Mas Garendi atau Sunan Kuning, Patih Notokusumo, mereka ditangkap,
diasingkan, dan dibuang melewati Pelabuhan Semarang. Tapi banyak orang tidak
tahu, ujarnya dalam diskusi Ruang Monod #2, Minggu (16/2/2020).
Diskusi dengan tema 'Pelabuhan Semarang, Saksi Sejarah
Perjuangan Bangsa' yang berlangsung di Gedung Monod Diephuis & Co, Kota
Lama Semarang, itu dihadiri sejumlah peserta, mulai mahasiswa, komunitas, dan
sejarawan.
Daradjadi menambahkan, Pelabuhan Semarang merupakan artefak
sejarah yang memiliki fungsi penting dalam perkembangan kota Semarang dan
bangsa ini.
Saya kadang prihatin, dengan pesatnya pembangunan yang seakan
melupakan sejarah yang melekat pada kota ini, ungkapnya.
Dirinya pun mendorong agar di Pelabuhan Semarang dibangunkan
sebuah prasasti untuk memberikan informasi kepada banyak masyarakat terkait
sejarah panjang dari sebuah Pelabuhan Semarang tersebut.
Prinsipnya suatu tempat entah itu berupa rumah atau bangunan
atau apa mesti mempunyai sejarah. Lha pelabuhan Semarang itu kurang kaya apa
dengan perjuangan bangsa. Tapi orang masih banyak yang belum tahu, katanya.
Kalau di barat, seperti itu akan dibuatkan prasasti bahwa di
tahun sekian ada kejadian ini dan ini. Jadi orang akan terus tehubung dengan
masa lalu, sejarah di situ. Terutama yang menyangkut keberadaan bangsa,
tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Akademisi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro Semarang, Agustinus Supriyono. Ia membenarkan jika Pelabuhan
Semarang memiliki sejarah panjang yang belum banyak diketahui.
Ia menambahkan, jika konon, pelabuhan Semarang sudah ada di
Zaman Mataram kuno. Menurutnya, pelabuhan Semarang merupakan salah satu akses
jalur laut yang ada di zaman Mataram kuno dengan segala kedigdayaannya.
Kalau kita membicarakan sejarah Pelabuhan Semarang, konon
sudah ada di prakolonial. Tapi informasi Pelabuhan itu baru ada di zamannya
Portugis dan Belanda, ungkapnya. Agustinus menambahkan, jika menurut informasi
yang dia dapat, Pelabuhan Semarang saat itu sempat menghilang karena bencana
alam yang membuat Pelabuhan Semarang tak tersisa lagi.
Pelabuhan itu hilang saat terjadi letusan Gunung Merapi yang
menimbulkan pasang Laut Jawa. Dan pelabuhan hilang. Terus kemana bekasnya? Yang
namanya pelabuhan tradisional dermaga dengan patok kayu terus ada kapalnya
hilang, tentunya berbeda dengan Pelabuhan sekarang, terangnya.
Sumber: Ayosemarang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar