![]() |
Sumber: ayosemarang.com |
Di awal tahun 2020, harga komoditas lombok rawit merah mulai
naik di sejumlah pasar tradisional di Semarang. Hal tersebut lantaran stok
barang yang terbatas dan jumlah permintaan yang melambung. Selain itu, masuknya
musim penghujan juga berpengaruh terhadap produksi lombok rawit.
Dari pantauan Ayosemarang.com, di Pasar Bulu, harga lombok
rawit merah sudah menyentuh angka Rp85 ribu per kilogramnya. Harga tersebut
naik dari sepekan terakhir walau kenaikan harga dirasakan pedagang terjadi
secara bertahap.
"Dua hari ini sudah Rp85 ribu mas. Sebelumnya Rp70
ribu," ujar Sunarsih (58) kepada Ayosemarang.com, Rabu (22/1/2020).
Sunarsih menambahkan, untuk harga cabai lainnya, masih
dianggap wajar. Seperti Rawit hijau Rp45 ribu, lombok tampar ijo Rp24 ribu,
lombok tampar merah Rp50 ribu.
Sementara itu, pedagang Pasar Johar, Sumartono menerangkan
jika kenaikan harga cabai rawit merah kerap terjadi di bulan Desember- Januari
memasuki musim hujan.
"Kalau seminggu lalu sudah naik Rp60 ribu, sekarang Rp80
ribu per kilogram. Kalau eceran normalnya per kilo itu Rp50-55 ribu,"
katanya.
Dirinya pun mengaku was-was jika harga cabai rawit merah
terus mengalami kenaikan harga. "Pernah juga dulu harga cabai rawit merah
tembus harga Rp125 ribu," tambahnya.
Salah satu pembeli, Mami menyayangkan jika harga cabai rawit
merah bisa melambung. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dirinya hanya membeli
cabai rawit merah secukupnya saja.
"Sekarang kalau beli secukupnya saja mas. paling beli
Rp7 ribu gitu sedapatnya," katanya.
Sumber: Ayosemangat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar